Showing posts with label citacita. Show all posts
Showing posts with label citacita. Show all posts

Tuesday, February 22, 2011

repot punya anak

Bismillah...

beberapa waktu lalu, aku sempet ngobrol sama temen lama yang dah punya anak agak gedean...
terus aku tanya, kapan rencana kasih adik?
hmm gak disangka jwabannya, "nggak ah.. satu aja... "
aku tanya, "lha kenapa?"
dia jawab, "repot punya anak, ribet... blablablabla"

aku melongoo...
jujur, baru kali ini aku denger jawaban sepolos itu...
memang punya anak berarti harus siap repot, sibuk, menguras pikiran tenaga hati dsb...
tapi, balasannya ... syurga bukan?

pun, ada tujuan mulia dari mengurus anak...
bagiku, harapanku, anak2ku nanti akan menjadi bagian dari generasi hebat,,,
bagian dari pejuang-pejuang tangguh yang memakmurkan bumi, 
agen perubahan, 
menjadi penegak kebenaran dan keadilan...

setidaknya di Indonesia ini, 
anak2ku menjadi bagian yang bisa merubah negara ini menjadi negara yang benar2 adil, makmur, sejahtera... 
menjadi pejuang Islam... seperti Saladin... sesuai namanya ...

Berlebihan kah?
saya rasa tidak... ^^

Wednesday, April 7, 2010

Thinking about my deedee

Subhanallah...
rasanya campur aduk saat ini...
dah 34 minggu... kira2 6 minggu lagi menjelang kelahiran my cute baby... ;)

Seakan tak percaya dengan keadaan ini, bahwa ada makhluk hidup di dalam tubuhku...
Yang hampir setiap saat bergerak, joget2, lompat2 dsb...
apalagi kalo aku laper, capek kelamaan jalan, kelamaan mikir, kelamaan duduk, dsb...

My age just near to 25...
Dulu emang pernah bercita2, ingin nikah sebelum umur 25, dan punya anak pertama
di umur 25.. InsyaAllah jika Allah mengizinkan cita2 yang kedua akan tercapai... Amiiin

Kehamilan memang suatu peristiwa yang sangat menakjubkan,
melihat perkembangan baby dari bulan ke bulan melalui USG, mendengar detak jantungnya, mendengar pergerakannya, bingung saat posisi kepalanya masih di atas, dan bahagia ketika sudah di bawah. It's amazing to know that he/she is in my body...
Make me happy, and forget all the things make me sad... Meskipun terkadang aku menangis karena sakit yang kurasa pada saat2 tertentu...

Tapi, akhir2 ini yang aku pikirkan lebih kepada how can I grow up my child?
Saat ini aku punya 5 keponakan, 3 perempuan dan 2 laki2... Alhamdulillah hubunganku dengan mereka sangat teramat dekat... I really love them...
Berinteraksi dengan mereka, tanpa sadar aku belajar banyak hal dalam cara berkomunikasi dengan anak kecil...
Aku juga suka perhatikan bagaimana cara ke3 kakakku dalam mendidik mereka, cara orangtuaku mendidik anak2nya terutama adikku,
cara tetanggaku memperlakukan anaknya, dsb...
Dan tanpa sadar, aku sering menggumam, kalau ada yang tidak aku suka, "Aku gak mau mendidik anakku seperti itu" atau
ketika aku suka, "ini contoh yang bagus untuk mendidik anak"...

Anak itu amanah sangat teramat berat... Orang tua berkewajiban tidak hanya memenuhi kebutuhan materi mereka,
tapi kebutuhan jiwa mereka, rohani mereka.. bagaimana bisa membuat anak tidak merasa kekurangan, pun kalau pun kekurangan
bagaimana cara mendidik mereka untu menjadi orang yang selalu bersyukur. Bagaimana agar mereka bisa dekat kepada Penciptanya,
kepada Nabi-nya, kepada Al-Qur'an. Mencintai ilmu. Santun terhadap orangtua, blablablablabla yang baik2 semuaa...
bahkan bagaimana caranya supaya anak gak sering minta jajan... hehehe
Yaiyalah pasti kita ingin yang terbaik bagi orang yang kita cintai...

Kemudian terkadnag aku tersungkur... Aku ingin anakku seperti itu, tapi aku pun belum seperti itu...
Jadi,bisakah aku mendidik mereka untuk menjadi seperti itu?

Segala macam rencana pernah terlintas di kepalaku... termasuk ingin menjadi FTM, supaya aku punya banyak waktu untuk mendidik anak2ku nanti...
Meskpun rencana itu harus dihapus jauh2 dulu sampai beberapa tahun ke depan... dan aku rasa itu juga bukan selalu jadi jalan yang terbaik,
karena banyak contoh ibu bekerja bisa menghasilkan orang2 hebat... tinggal bagaimana strateginya...

AKu pun tak mau muluk2, karena aku sangat teramat tahu kelemahanku...

Karena itu seringkali aku bicara dengan bayiku...
"Dee, nanti kita belajar bareng2 ya... sama abby dan ummy... Belajar untuk jadi orang baik,
belajar untuk dekat sama Allah...dst... Ingetin ummy dan abby kalau ummy dan abby melakukan kesalahan...
Ingetin dengan cara yang baik... Deedee juga harus mau untuk diingetin kalau berbuat salah.... OK!" ;)

Wallahu 'alam...
I'm just a learner.... 

Tuesday, June 26, 2007

Aku ingin berada di tengah taburan bintang ...

Hanya sedikit mengeluarkan uneg-uneg...
Akhir-akhir ini, aku sering merasa jenuh dengan pekerjaanku saat ini..
sering tiba-tiba aku terdiam, kemudian menengok ke belakang dimana 3 temanku yang sama-sama perempuan berkutat dengan telepon, Ms Word dkk...

Namun, ketika aku berbalik ke depan yang aku hadapi adalah layar yang penuh dengan kode atau sintaks yang tidak mungkin bisa dimaknai semudah memaknai cerita atau puisi.....

Ya, semuanya adalah pilihan. Aku yang memilih berada di posisi ini. Tapi, kenapa aku harus memilih posisi ini? Posisi yang biasanya diburu kaum lelaki... Kenapa, aku tidak memilih posisi seperti 3 temanku itu? Tapi, apakah aku bisa menjalani posisi mereka?

Mengingat, masa-masa ngerjain KP dan skripsi. Pekerjaan yang sama-sama dibagi 2 jenis, coding dan bikin dokumen. Mengingat dan mengingat, kayaknya aku dulu lebih susah untuk menjaga mood membuat dokumen dibanding coding. Kayaknya waktu bikin dokumen, aku lebih sering ketiduran daripada waktu coding. Kayaknya aku lebih sering teriak2 waktu bikin dokumen daripada pas coding...

Tapi, entah apa aku aja yang sering mengalami masa kejenuhan ini.. kalau iya, apakah itu berarti aku telah salah memilih jalan. Ada seorang teman yang bilang, di posisi ku yang sekarang ini, akan sulit menggapai kenaikan karir yang berarti. Jenjang karir? apakah itu yang aku inginkan? aku rasa tidak.. sampai sekarang aku belum pernah berfikir, aku harus mencapai titik tertinggi sebagai Project Manager misalnya...

Dalam bekerja yang aku pikirkan adalah bagaimana dengan pekerjaan ini, proses dan hasilnya dapat membantu aku merencanakan hidupku lebih baik lagi. Bagaimana proses dan hasil pekerjaan itu dapat mendukung kehidupanku di dunia bahkan di akhirat. Aku tidak perduli mengenai jabatanku, yang aku pedulikan adalah bagaimana menjalani semuanya dengan penuh keikhlasan dan rasa syukur...

Tapi, terkadang aku yah begitu deh...suka ngerasa jenuh en bosen...
mungkin perlu nyoba cari kerjaan lain?? kata seorang teman, kita gak akan pernah tau kalau belum mencoba.....tapi lagi mikir2 juga mau jadi apa?

Ya...aku ingin berada di tengah taburan bintang? kenapa?
hmm, kalo lagi jenuh kayak sekarang2 ini, aku jadi teringat cita2 dari kecil yang masih bertahan sampe sekarang yaitu aku ingin jadi astronot...aku ingin kerja sambil menikmati indahnya malam yang penuh taburan bintang....

cita-cita jadi astronot begitu menggebu sampai pada kenyataan aku gak diizinkan keluarga untuk masuk astronomi ITB....huhu..katanya susah nyari duitnya...
iye juga si....tapi, sapa tau aku jadi orang pertama di Indonesia yang bisa mencapai bulan...
hehehe mengkhayal lagi deh bawaannya.....

hahaha.....

Wednesday, May 30, 2007

Merawat Cita-Cita Besar Kita...

Apa itu Cita-Cita Besar??

Ia adalah sebuah pulau impian yang akan kita raih. Dan, jalan untuk menuju ke sana itulah yang disebut dengan misi.

Misi ini tentunya bisa berbacam-macam, tergantung kreatifitas kita masing-masing, semakin kreatif dalam berpikir dan bertindak, peluang menuju cita besar kita akan semakin terbuka lebar.

Tentunya, bukan asal cepat saja. Kita perlu berjalan di atas proses dan dalam proses ini kita perlu gunakan rumus halal.

Kalau cepat tapi tidak halal, tentu kita tolak karena ketidak halalan selalu buruk pada ujung dan hasil akhirnya. Kita harus yakini benar hal ini.

Jika kita sudah temukan cita besar kita. Selanjutnya adalah merawatnya.

Ibarat seorang petani yang pergi kesawah. Setiap hari menyambangi sawahnya, mereka mencangkul sawahnya dan menyemai benih untuk dipanen kelak. Cita mereka jelas yaitu panen yang melimpah. Salah satu jalannya adalah “merawat” sawahnya.

Mungkin saja, ketika mencangkul, akan menemukan belut yang gurih ketika digoreng. Dimasak bersama dengan isterinya dan dinikmati bersama. Tapi, harapan besarnya tetap panen yang melimpah. Bukan justru setiap hari pergi ke sawah hanya mencari belut saja.

Kita juga seperti itu. Setelah menentukan cita besar, kita perlu merawatnya. Jika ada kenikmatan yang kecil-kecil dalam proses mencapai cita besar kita, anggap itu hanya bonus saja. Kerja kita tetap memfokuskan pada cita besar. Bukan malah asyik mencari “belut” semata. Akhirnya, tidak ada kata yang bisa saya sampaikan hari ini, selamat menggapai cita besar Anda.

Yakini, usaha akan berhasil. Tentunya dengan kerja keras dan disertai doa.

Dikutip dari EraMuslim: Merawat Cita Besar Kita, oleh Yon's Revolta

Wednesday, May 23, 2007

kuliah lagi....

Entah kenapa, akhir2 ini keinginan untuk kuliah lagi begitu menggebu-gebu...
Pengen  ngambil S2 gitu...
Pengennya di luar...ato dimana aja...
asalkan bukan di Fasilkom.....palagi MIKnya....oh tidak..cukup....

I need new environment.....
So, mw gak mau cari beasiswa....tp untuk itu, i must improve my English....
sepertinya harus ikut les bahasa Inggris lagi....

tapi, belum ada budget untuk itu...
dan juga untuk pergi ke luar (berandai-andai kalau diterima) masih belum bisa dalam tahun ini bahkan tahun depan....

hohoho....