Showing posts with label nikah. Show all posts
Showing posts with label nikah. Show all posts

Friday, March 17, 2017

That insecure feeling

Apaan sik? Udah emak2 bacanya webtoon gyahahaha
Karena gak kesampean baca novel, terus baca status temen ttg webtoon langsung deh nyamperin, eh ternyata lumayan ada hiburan gratis. Eh gak gratis juga sii.. nyedot kuota banget pastinya hahaha

Tapi ini ada suatu komik judulnya Pasutri Gaje.
Lihat dari skrinsyut di bawah ini, ngerti kan maksudnya. Buat emak2 pasti paham.



Yappp.. that insecure feeling.
Could be happen to every wife.
Mau baru nikah kek atau udah punya anak 3 kayak saya,
Perasaan itu suka hadir...

Perasaan kayak... "Istri macam apa saya ini... Blablabla..."
"Aku dah gak cantik lagi ya?"
"Aku istri yang nyebelin ya?"
Apalagi kalau dulu sang suami punya masa lalu, mulai deh dibanding2in dengan masa lalu tersebut.

Intinya mulai nangis bawang merah sampe nangis darah #halaah

Apalagi di tengah berita perceraian yang acapkali muncul, berita perselingkuhan, sampai berita poligami... Whoaaaa pusing gak siii..

Seorang kawan pernah bilang salah satu alasan beliau bekerja adalah, "duuh mbak... XYZ aja yang udah nikah lama, punya banyak anak terus akhirnya poligami"

Intinya saat itu beliau merasa insecure, dan akhirnya jaga2 kalau pada akhirnya pernikahannya harus berakhir krn suami akhirnya selingkuh atau apa.

Terus saya sendiri pernahkah merasa insecure seperti itu? Merasa kehilangan kepercayaan diri sebagai istri dll?
Pernahlah..
Karena saya pun wanita, apalagi kalau lg PMS beeuuuh nano2 rasanya.

Terus penyebabnya apa selain pms? Adalah... Sepanjang hampir 8 tahun nikah tentu mengalami banyak sekali kerikil2 mulai kecil sampai besar. Eh yang besar mah batu yaa #halaah

Apalagi kami menikah tanpa melalui proses pacaran. Baru sekali ketemu, sang yayang udah berani ngajuin diri, mungkin karena saya dulu cakep banget #bwakakakak

Terus gimana?
Awalnya saya pendem aja...
Tapi saya pikir, "he should be know. I am his wife!"
Yaaa saya ceritain ke suami blak2an apa yang saya rasain,
Bukan cuma untuk mengeluh, tapi memang untuk cari solusi.
Bagaimanapun pernikahan itu kan bukan cuma kehidupan bersama sebentar, tapiii insyaAllah seumur hidup.
Kalau salah satu merasa gak nyaman, pasti gak enak banget tho...

Jadi saya sampaikan apa adanya ke suami, kemudian mengalirlah segalanya, yang intinya buat saya lega sudah cerita, dan suamipun jadi lebih paham dengan saya. Yang pada akhirnya perasaan insecure tersebut berangsur2 lenyap...

Jadi, the point is KOMUNIKASI.

Menurut saya komunikasi adalah hal yang paling penting dari sebuah pernikahan selain komitmen, dan ilmu.

Sebegitu banyaknya pernikahan yang hancur, karena sulitnya komunikasi antara suami istri
Ujung2nya bercerai karena alasan "sudah tidak ada kecocokan lagi"

Memang komunikasi bukan hal yang mudah, makanya ada jurusannya sendiri tuh di Universitas "Ilmu Komunikasi"
Betul kaan?

Udah segini dulu bahasan sok seriusnya,
Cuman supaya gak terlalu merasa bersalah kebanyakan baca webtoon wkwkwk

Semoga yang sudah menikah dan mau menikah ditambahkan ilmunya untuk mencapai keluarga sakinah mawaddah warahmah. Aamiin :)
posted from Bloggeroid

Tuesday, March 10, 2015

Persahabatan tulus dengan lawan jenis, adakah?

Sesuai judulnya.. adakah? hayo jawab..

Alkisah.. pada zaman dahulu...
Seorang teman perempuan sebut saja P1, tiba2 dekat dengan teman laki2 L1.
Kata si P1, si L1 itu dulu suka sama sahabatnya P1 tapi ditolak :D
jadi kedekatan P1 dan L1 dihubungkan dengan sahabat P1.

Tapi hati saya berkata lain... saya berfikir bahwa L1 sekarang suka dengan P1.
Karena komunikasi mereka makin intens, dan mereka punya banyak kesamaan kesukaan.
P1 tentu tidak berfikir demikian, P1 berfikir hanya sahabatan aja dengan L1.
Karena juga P1 sudah ada rencana menikah dengan seseorang.

Dan hingga suatu saat.. TADA!! benarlah perkiraan saya.. akhirnya L1 'menembak' P1
lalalalala tuh kan apa kata gw!!

dengan berbagai kisah selanjutnya, akhirnya P1 malah menikah dengan L1 dan bahagia hingga sekarang.

----
Kejadian di atas menguatkan kesimpulan saya, bahwa tidak ada hubungan persahabatan yang murni antara laki-laki dan perempuan.
Apalagi jika situasi dan kondisi mendukung..
Kalau contoh di atas, kondisinya mereka sama2 belum menikah,
sehingga pertemuan dan komunikasi intens memungkinkan tumbuhnya benih2 cinta .. jiyaah bahasanya

Lalu jika salah satu atau keduanya sudah menikah bagaimana? apakah masih mungkin tumbuh benih2 cinta itu?
Bisa saja! apalagi kalau kondisi mendukung...
Bukankah salah satu agenda besar setan adalah menghancurkan ikatan pernikahan suci antara dua manusia?

Kebetulan saya menyukai serial FTV.. penyuka kisah Oh Mama Oh Papa zaman dahulu...
Banyak kisah2 perselingkuhan terjadi antara suami/istri antar sahabat atau dengan orang masa lalu..

Contoh pertama, FTV yang baru saya tonton tadi pagi...
Seorang suami sholeh sebut saja L2, memiliki sahabat perempuan sejak kecil yaitu P2
Keduanya sudah sama2 menikah..
sampai akhirnya suami si P2 hilang dalam sebuah pendakian di gunung.. berbulan2 lamanya tidak juga diketemukan..
Karena L2 sahabat terbaik P2, maka apapun yang terjadi selalu cerita ke L2..
Akhirnya P2 semakin lebay... mimpi buruk tengah malam pun pake nelepon L2..
dan L2 juga jadi lebay.. apapun yang dibutuhkan P2 selalu dituruti.. karena kasihan..
P2 semakin bergantung dengan L2..
Dikombinasikan dengan kesepian karena kehilangan suaminya... P2 menjadi cinta dg L2
dan berharap bisa menikah dengan L2.. berbagai cara sampai mengancam bunuh diri dilakukan P2..
Beruntung L2 masih lurus... dia hanya menganggap P2 sebagai sahabat saja...
Beruntung juga istri L2 masih sabar dan berusaha percaya dengan L2
Sampai akhirnya suami P2 diketemukan dan masing2 sadar dan hidup bahagia...

Sedangkan contoh kedua lain lagi... seorang suami yang juga sangat baik dengan istri dan anaknya..
tiba2 di suatu reuni bertemu dengan pacar masa dia SMA..
dan ternyata si mantan pacar tsb sedang mengalami masalah dengan suaminya dan sampai bercerai..
Karena mendengar kisah tsb, si suami merasa iba, merasa simpati sampai akhirnya merasa perduli terhadap si mantan..
Akhirnya mulailah komunikasi intens antara si suami dengan mantannya...
Dan sudah ditebak .. akhirnya rumah tangga si suami itu pun diambang kehancuran..
karena suami sudah mulai melibatkan perasaan cinta dg si mantan...
dan si mantan pun sudah berharap lebih dengan si suami tsb...
Kalau cerita yang ini tragis.. karena suami baru sadar kalau dia salah setelah si istri meninggal dunia tiba2..

Dari kedua kisah itu apa yang bisa ditangkap?
Kombinasi perempuan yang suka curhat sama siapa aja + laki2 yang mudah merasa tersentuh dan iba dengan curhatan +
campur tangan setan untuk menghancurkan pernikahan

Ahh itu mah cuma FTV gak mutu..
Tapi benerkaan? kalo perempuan itu hobby curhat?
Bener juga kaan? kalo laki2 itu suka tersentuh denger curhatan perempuan?
Dan bener juga kaan? setan itu punya tugas 'mulia' untuk menghancurkan pernikahan suci?

Pelajaran apa yang bisa diambil??

Untuk perempuan termasuk untuk mengingatkan saya sendiri,
sesusah2 apapun kehidupan rumah tangga kita, jangan sampai kita mengumbar2 ke orang lain apalagi lawan jenis..
Sudah tugas kita sebagai istri menjaga kehormatan suami... seburuk apapun perilaku suami..
Kalaupun butuh bantuan, mintalah kepada yang memang bisa dipercaya...

Saya pernah baca tahapan pertama penyelesaian masalah adalah cerita ke orangtua/keluarga si suami/istri.
Kenapa ke orangtua suami/istri? karena mereka lah yang tahu kondisi si suami/istri sejak kecil..
Lah kenapa gak curhat ke orangtua sendiri aja?
Tujuannya kan mau cari solusi, bukan curhat doang?
Bahayanya kalau curhat ke orangtua sendiri adalah, bisa jadi orangtua kita salah pengertian dan salah memahami..
Akibatnya orangtua menjadi benci dengan pasangan kita... bukannya mendapatkan solusi, akhirnya malah disuruh berpisah, bagaimana?

Kalau tidak dapat solusi juga, bisa mencari ke orang yang berilmu.. bukan dukun yaa :P
bisa ustadz/ah, konsultan pernikahan dll yang memang punya ilmu utk penyelesaian konflik rumah tangga

Kalau cerita ke teman, apalagi teman lelaki apalagi teman masa lalu?
Yaa bahayanya seperti cerita di atas...

DIbanding mengharap simpati dari lawan jenis,
coba ber-empatilah terhadap sesama perempuan...
Kalau anda yang berada di posisi istri teman anda
Lalu mendapati suami anda dekat dengan perempuan lain, apa perasaan anda?

Untuk laki2 ...
Hindari menjadi tempat curhat teman lawan jenis apalagi curhat tentang kehidupan rumah tangganya..
Beri batasan dan ketegasan, bahwa kalian sudah menjadi Pelindung bagi istri dan anak2 sendiri
bahwa kalian bukan solusi atas masalah teman perempuan anda...

Kalian sudah berjanji untuk mencintai dan melindungi istri dan anak2...
Karena wanita itu kalau sudah mulai nyaman curhat dengan anda, maka akan terus ketagihan dan tiba2 anda menjadi pahlawan bagi dia..
Mulailah tumbuh perasaan untuk memiliki anda..

COba bayangkan.. ketika anda mendengar curhat perempuan lain..
di sisi lain, istri anda pada akhirnya bisa jadi memiliki masalah yang sama dengan perempuan tsb..
Syukur2 istri anda kuat iman dan bersabar menghadapi cobaan tsb.
lah kalau istri anda juga akhirnya cerita ke lawan jenis lainnya gimana?
Dan kemenangan besar pun milik Setan!

Bayangkan pula, bila anda yang menjadi suami dari perempuan lain tsb...
Dan suatu ketika pernikahan anda dilingkupi masalah..
akhirnya perempuan tsb cerita lagi kemana2 tentang kejelekan2 anda...

Jadi, dibanding simpati dan perduli kepada lawan jenis anda..
COba juga berempati kepada istri anda...
bagaimana perasaan istri anda jika anda menyakiti dia..
Berempati juga kepada sesama laki2...
Kalau anda berada di posisi suami teman anda
dan mendapati istri anda mengumbar2 kejelekan anda, apa perasaan anda?

So, jagalah perasaan istri anda...

Kecuali memang pekerjaan anda sebagai konsultan pernikahan... mungkin beda lagi..
pun setahu saya konsultan pernikahan itu melibatkan suami dan istri kok (seperti film Mr. and Mrs. Smith)

Kesimpulannya jagalah jarak dengan teman lawan jenis..
Jika memang hubungan pekerjaan, bekerjalah secara profesional...
Selalu terbuka dengan pasangan masing2..
jangan berbuat sesuatu yang beresiko menyakiti pasangan anda...



Ohya, kasus di atas tidak general ya..
ada juga sih laki2 yang suka banget curhatin kesalahan2 istrinya
dan pada kenyataannya perempuan lebih gampang tersentuh dengan cerita2 sedih :D
Ada FTV nya juga nih.. #ehhh wkwkwk

Lalu pertanyaan di judul di atas apa dong jawabannya?
apakah ada?
Seharusnya sih ketika 2 sahabat sama2 sudah menikah,
Yang terjadi sahabat perempuan akan dekat dengan istri sahabat laki2nya
begitu juga dengan sahabat laki2 akan dekat dengan suami sahabat istrinya..

Wallahu'alam
Silahkan jawab masing2..

Demikian blog hari ini...
Semoga Sakinah Mawaddah Warahmah dapat digapai oleh seluruh pasangan suami/istri yang membaca ini.. Aamiin

Wednesday, January 28, 2015

cinta itu kebutuhan dasar wanita

Bismillahirrahmaanirrahiim

haiaaah mw ngomong apaan ini...
ini saya lagi di pondok gede jam 00:14, niatnya mau coding, tapi
internet mati muluu sehingga gak bisa liat task detail di server client...

daripada bengong akhirnya bikin draft blog aja...

mungkin ini juga gegara temenan sama dr Piprim di facebook
ups tenang2 teman2ku yang antivaksin... ini bukan ngomongin pro kon vaksinasi kok...
jadi lanjutin bacanya yaa haha

ya dr Piprim kan juga sering bahas lika liku kehidupan rumah tangga...
sering ngasih tips2 gimana supaya suami bisa membahagiakan istri...

okeh langsung aja deh...
untuk para wanita, siapa sih yang gak suka dipuji cantik dll?
siapa sih yang gak suka dapat kata2 sayang, i love you dll?

ehmm mungkin bisa dibilang kata-kata tersebut bisa jadi kata-kata ajaib
yang bisa menghilangkan amarah, merubah dengan cepat mood seolah2 ada tombol on-off
bisa membuat bulu kuduk berdiri (lah ada setan emang?). maksudnya.. hmm you know lah...

ini baru kata-kata.. belum lagi kalau pelukan, sentuhan dll

Duh kalo kata-kata tersebut disampaikan oleh yang bukan suaminya gimana?

kalau masih single, mungkin bisa jadi awal dari sebuah hubungan masa depan

yah wanita itu sensitif bro... kalau ada laki-laki yang kasih sinyal2 yang mengarah ke suatu tujuan,
kata-kata tersebut sangat berarti, sangat menggoda...

seorang teman yang harusnya biasa-biasa aja, tiba2 memanggil sebutan "sayang" dengan berbagai macam,
bisa menimbulkan sinyal2 lain di hati wanita...
belum lagi kalau perhatian dengan beraneka macam caranya membuat sinyal semakin kuat ...

tapi tentunya wanita butuh kepastian... terutama untuk orang logis seperti saya #eaaa
"sinyal2" bermunculan tapi tidak ada kepastian tujuan dia membeirkan sinyal tsb, yaaa bubarr...

akhirnya malah yang ada suudzon.. yaa siapa tahu dia juga kasih sinyal seperti itu ke yang lain...
atau yaa sinyal kayak gitu gak berarti apa2 untuk diaa... jadi ya ngapain diperjuangkan lagi...

So, untuk yang masih single... untuk pria.. please jangan bertahan di sinyal2 aja..
say clearly thay you love her and want her to be your wife ...

Untuk wanita... please juga jangan terlena dengan sinyal2 tsb...
Pria itu punya banyak pilihan wanita... pastikan dan tanyakan langsung ke pria tsb...
kalau gakda kepastian yaa jangan berharap terlalu tinggi...
karena kalau sudah terbang terlampau jauh, bisa suatu waktu jatuh dan itu sakiiiiiittttttt nya di sini *cita citata*

Nah kalau sudah nikah gimana?
"aah udah dapetin dia ini jadi istri gw.. dah gak penting lah kata2 romantis macam itu?"

Whattt!! logika macam apa itu?

Kita lihat 1 dari 20 tugas suami kepada istri (diambil dari arrahmah.com please forget temporarily about bad news about this portal)

"Ketika berbicara, untaikan kalimat yang manis serta memikat istri Anda.
Usahakan istri Anda merasa benar-benar diperhatikan dan menjadikannya wanita paling khusus untuk Anda.
Untaian kalimat  yang disampaikan kepadanya hendaknya jelas (ulangi jika perlu)
dan panggillah istri Anda dengan sebutan yang dia sukai seperti ; manisku, sayangku, cintaku dan lain sebagainya. "

Jadi, apakah bisa dianggap tidak penting lagi?

Wuihh pernikahan itu urusan sampai akhir masa ..
Jangan anggap sepele jika memang suami benar2 ingin menjalankan sisa hidup bersama istri...

bagi wanita kata-kata manis, perhatian kecil sangat penting selain urusan "dapur" 

karena tentunya wanita didominasi oleh perasaan...
kata-kata manis itulah salah satu yang membuat seorang wanita bersedia untuk menghabiskan sisa usianya dengan seorang pria
masa iya sih ketika sudah menikah pria mau meninggalkan kebiasaan tsb?

karena di atas nyebut2 dr piprim.. saya mau kutip beberapa tulisan dr piprim seperti berikut:

"Merasa dicintai adalah kebutuhan utama seorang istri dari suaminya.
Saat istri tak lagi merasa dicintai suaminya maka kegalauan akan selalu menerpanya.
Hingga kadang ia lalai dari tugas pokoknya sebagai istri dan ibu dari anak2nya."

yapp betul kebutuhan utama alias primer.. bisa jadi di atas kebutuhan sandang pangan dan papan

"Tapi kan tidak musti dengan kata-kata menunjukkan cinta?" terus pake apa? emas berlian rumah mewah?

kalau anda emang super duper milioner, semua itu bisa diberikan ke siapa aja, dan orang2 tersebut hanya akan mengatakan
anda dermawan, baik hati dan tidak sombong? jadi apa bedanya kasih segala kemewahan itu ke orang lain dengan ke istri sendiri?

Sedangkan kata-kata magis seperti I love you, you're so beautiful, panggilan2 sayang, apakah bisa diberikan kepada semua orang?
kalau dijawab iya.. berarti anda playboy sejati hahahaha

Tentunya hanya kepada someone special kan.. itu lah yang membuat istri merasa special dibandingkan orang lain.
karena itu yaa hal itu menjadi hal yang sangat penting untuk seorang istri...

Jangan sampai istri merasa tidak percaya diri, karena suami lupa dengan kebutuhan primer tsb.
Hingga akhirnya istri terbiasa dan membuat pernikahan terasa hambar...

Pun jangan sampai, ada setan2 yang mengambil kesempatan ketidak percayaan diri istri dengan mengirimkan
sesosok teman setan berupa laki-laki lain yang bisa mengambil hati si istri...
Bahaya loh. Bahaya!!

Pernah baca di suatu message broadcast di WA.. sebuah berita ttg maraknya kasus-kasus
pelecehan seksual di kalangan remaja yang diawali dari kenalan di dunia maya...
Saya lupa redaksi tepatnya, tapi satu hal yang saya ingat dari Bunda Ely Risman...
Laki-laki lebih tertarik dengan fantasi seksualnya...
tapi wanita lebih mudah tergoda dengan kata-kata, perhatian dll

Mungkin kita mikir, "tuh cewek b*d*h banget siih.. belum pernah liat cowok nya.. terus mau aja diajak ketemuan
bahkan sampai 'hubungan'"
naudzubillahimin dzalik.. jangan sampai terjadi pada keluarga dan anak cucu kita ya

Tapi kalau melihat pernyataan bunda Elly, saya rasa jadi hal yang wajar...
anak perempuan dengan segala kesulitan yang dihadapi di sekolah, di rumah...
kurang mendapat perhatian dari orangtuanya, kurang mendapat apresiasi..
orang tua hanya membeirkan kebutuhan dasar, sekolah, les dll,
kurang komunikasi dll

sampai suatu ketika ada seorang laki-laki datang menyapanya dengan lembut, menunjukan
segala perhatian yang membuat si anak merasa "saya dicintai", "saya cantik", "saya spesial"
membuat si anak terbuai dan melakukan apapun yang diinginkan si pria
karena pada akhirnya kebutuhan dasari si anak terpenuhi.. yaa perasaan dicintai..

Nah kan? si anak butuh dari orangtua...
hal yang sama dibutuhkan istri dari suami

Atau pernah dengar kan kasus ibu yang membunuh anak2nya..
padahal si ibu terlihat religius dan baik...
tapi setelah diselidiki... masalah intinya si ibu tidak mendapatkan kebutuhan dasar dari suami
terlebih lagi suami sering kerja di luar ...

ahh serem amatt...

duuh ya iyaa.. seorang wanita yang siap mengabdikan dirinya untuk suami...
hidup bersama seumur hidup...
siapa lagi yang dijadikan sandaran si istri selain suami? tentu selain Allah S.W.T yaa
kecuali si istri masih anak mami.. yang apa2 kembali ke mami, papinyaa...

sedangkan ketika menikah, istri senantiasa harus menjaga aib keluarga terutama aib suami...
susahnya kehidupan pernikahan harusnya hanya suami dan istri yang mengetahui...
tidak dibenarkan lagi istri cerita secara detail bahkan ke teman terdekat sekalipun...

jadi buatlah istri selalu merasa dicintai seperti awal-awal pernikahan
atau saat anda pedekate dengan wanita?
atau saat anda pacaran?

buatlah pernikahan anda selalu berwarna warni
hujan badai tentu selalu ada..
tapi bukankah setelah itu biasanya muncul pelangi...
atau setidaknya muncul matahari yang bersinar cerah hingga akhirnya jemuran bisa kering juga wkwkwk

intinya a woman needs a heart and flowers


yah itu lah sedikit tulisan "penting" dari saya
tentu ini adalah perspektif saya sebagai seorang istri...

kalau ada yang punya perspektif dari seorang suami boleh dong di share

Semoga bermanfaat.
Selamat istirahatt

Friday, February 12, 2010

a workers wife

Terbersit sebuah pernyataan seorang teman yang disampaikan oleh seorang teman yang lain (ribett amattt)... kira2 redaksional-nya begini
"Bener ya jadi perempuan itu bebannya berat, gk cuman ngurus suami, ngurus anak, tapi juga tetep harus kerja juga apalagi di jaman sekarang...."

Yups, menurutku peran perempuan (sebagai seoarang istri) yang ideal adalah memfokuskan diri untuk bisa menjadi ibu yang akan membuat rumah menjadi madrasah pertama untuk anak-anaknya... Bayangan segala macam rencana untuk anak, bagaimana mendidik anak, bagaimana membuat anak senang belajar, beribadah, bersemangat, selalu patuh dan menjadikan orangtua sebagai sahabat terbaiknya, penuh wawasan dan sebagainya menjadi sebuah bayangan yang teramat indah...

Tapi, tanpa bisa dipungkiri. Kondisi saat ini, menuntuk sebagian wanita untuk menambah prioritas hidupnya yaitu mencari penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidup. yaitu dengan bekerja...

Memang tidak semua wanita memilih bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup, ada yang hanya untuk memenuhi kebutuhan "aktualisasi diri", ada yang hanya karena "sayang udah sekolah tinggi2", atau bahkan ada yang hanya untuk "bisa beli apapun semaunya, tanpa tergantung pada uang pemberian jerih payah suami"...dan lain sebagainya

Then, someday aku mendengar sebuah cuplikan kajian dari "Mamah Dedeh" di acara "Mamah dan Aa" yang lagi kebetulan aja remote TV mengarahkan ke acara tersebut, dan pas sekali bahasannya...

Intinya Mamah Dedeh, menyatakan demikian, "bahwa amalan pertama yang ditanyakan kepada seoarang suami di hari akhir nanti (selain amalan ibadah vertikal mungkin ya) adalah mengenai nafkah suami terhadap istri dan anak2nya"

Sang suami akan ditanyakan di hari akhir kelak, apakah suami telah benar2 memenuhi tanggung jawabnya untuk menafkahi istri dan anak2nya?

Wow!! aku rasa itu pertanyaan yang sangat teramat berat yang harus ditanggung oleh SUAMI... bukan ISTRI...karena istri tidak diwajibkan untuk menafkahi keluarganya...

Inilah yang harus disadari, bahwa beban suami ternyata jauh lebih berat dari istri... karena yang pernah ku dengar dari seorang ustadz bahwa suami sebenarnya adalah wali dari istri (setelah dilakukan serah terima pada akad nikah) bertanggung jawab atas segalanya... Bahkan suami bertanggung jawab bila ada keburukan dari sang istri... karena peran suami pula untuk mendidik sang istri...

So, menurutku istri yang ideal mungkin, istri yang bisa mendorong, mendukung suami untuk bisa memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang suami...

Bila suami kurang dalam memenuhi nafkah istri dan anak2nya, dorong suami untuk lebih bersemangat untuk menjemput rezeki-Nya, beri semangat, beri ide2 segar, dan yang pasti jangan mencela dan menghina suami atas kekurangan ini...

Dan pastinya tetap bersabar, ikhlas atas kondisi tersebut...dan yang pasti selalu membesarkan nama suami dan menutup aib suami di depan siapapun...

How about me? I'm still learning to be a good wife.. and planning to be a good mother...
Because I live in a school... school of life...

Semoga bermanfaat...

Thursday, March 12, 2009

Omongan anak 4 tahun

Minggu lalu, lagi ngobrolin tentang sekolah sama keponakanku yang umurnya 4 tahun (Jihan)...
Aku: "Jihan, bentar lagi SD ya?"

Jihan: "Iya, aku abis TK terus SD. Kalo tante gak TK ya?"

Aku: "Iya, tante gak TK, langsung SD, terus SMP, terus SMA, terus kuliah, terus kerja deh"

Jihan: "terus tante nikah ya?"

Aku: "Iya" *pikirku, ni anak kok tau aja urutan2 ginian*

Jihan: "Ya udah, kamu nikah sama om Isal aja..." *kok pake kamu?*

Aku: "Haaa???? *ngakak*
        "Ya nggak mungkin dong... kan om Isal ade tante... ngaco deh kamu *ngakak*"

Jihan: "Terus tante nikahnya sama siapa?"

Aku: "Temen tante"

Jihan: "Namanya siapa?" *terus dibahas*

Aku: "Ada aja deh" *mau jawab apa coba??*

di lain kesempatan

Jihan: "udah tante sama om Isal ajaaa" *masih maksa*

Aku: "Jihan, tante gak boleh nikah sama adik sendiri..."

Jihan: "ya gak papa" *wadduuh*

Aku: "Om Isal masih sekolah, gak boleh nikah dulu"

Jihan: "terus ama siapa dong??" *hahaha ni anak lagi kenapa ya??"

Mamaku: "Nanti kalo tante nikah, punya anak, Jihan gak dijajanin lagi lho..." *cara menakuti yang aneh*

Jihan: "yaaaaa" *jadi merengek*

Aku: "Nanti, kalo tante punya anak, Jihan ya yang jagain...;)"

Jihan: "Iiiih nggaakkk"

*terus terus Jihan ngerengek..."

Aku: "Yeee masa tante gak punya anak si???"

Jihan: *nyengir*

~ Love her

Saturday, December 20, 2008

duluan aja laaah

Percakapan siang ini..

Mama: tadi ketemu sama si R... dia dah pengen nikah, tapi nungguin kamu dulu...
Aku: heeh?? duluan aja kaliii
Mama: dia pacaran dah lama banget tuh...
Aku: ya udah.. nikah aja... ngapain juga nungguin aku?
Mama: gak enak katanya... masa duluin kamu...
Aku: laaahhh? masa iya kalo aku masih lama banget, dia masih mau nungguin...

Hayaaaaahhhh... sepupuku yang satu itu ada2 aja dah....padahal umur kita cuman beda 7 bulan tua-an aku....
monggo monggo duluan aja laaah...........

haha  

Saturday, November 17, 2007

Mulai dari nol lagi

"Tadinya aku pikir kalau menikah dengan sahabat dekat, segalanya bakal lancar karena kamu udah tau sama tau sampai ke yang jelek-jeleknya. Wow ternyata salah besaaar! Udah sobatan sepuluh tahun nggak bikin kita kenal pasangan kita seratus persen! Jadi sebenarnya yang pacaran itu rada-rada buang waktu juga siy. Toh kalau udah  nikah semuanya mulai dari nol lagi."

dikutip dari tulisan Dyotami Febriani, salah satu penulis buku "The Real Dezperate Houswives" karya Asma Nadia, dkk

pikir pikir pikir......
 betul juga siiiiiii...... ^_^