Saturday, October 17, 2009
Tuesday, October 13, 2009
The Pregnancy Blog
http://www.thepregnancyzone.com
ini yg lebih lengkapppp.... in English :D
ini yg lebih lengkapppp.... in English :D
Tuesday, October 6, 2009
Hypno-birthing
http://www.hypno-birthing.web.id
Website yang bagus utk referensi ibu2 hamil...
Website yang bagus utk referensi ibu2 hamil...
Friday, October 2, 2009
17:58
Kemaren pas banget lagi baca terjemahan QS.Al-Isro(17) ayat 58..
baca itu langsung keinget gempa kemarin..
Berikut terjemahannya:
Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat
atau
Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras.
Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh). (QS. 17:58)
Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya)...
Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras..
Mungkin itu yang sangat pas dengan kondisi Indonesia yang gak berenti2 ditimpa bencana...
Mungkin kita sudah sebegitu durhakanya..... Astaghfirullahul'adzim...
Nah terus sore ini denger di Radio Dakta ... yang membahas gempa kemarin..
ada hal yang menarik...
Sehubungan dengan waktu kejadian gempa...
Yang pertama,
terjadi pukul 17:16
kedua pukul 17:58
dan terakhir di jambi 08:52
kalau dilihat
17:16 = QS.Al-Isro ayat 16, yang berbunyi:
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (suatu mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. (QS. 17:16)
-> bukankah esoknya ada pelantikan DPR yang biayanya bermiliar-miliar???
17:58 = QS.Al-Isro ayat 58, spt yang saya tuliskan di atas..
08:52 = QS.Anfaal ayat 52, yang berbunyi:
(keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat keras siksa-Nya. (QS. 8:52)
Sudah menemukan keterkaitannya?
Wallahu'alam ....
Mari sama2 memperbaiki diri kita...
Jangan sampai Allah semakin murka dan benar2 membinasakan kita...Amiin
baca itu langsung keinget gempa kemarin..
Berikut terjemahannya:
Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat
atau
Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras.
Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh). (QS. 17:58)
Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya)...
Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras..
Mungkin itu yang sangat pas dengan kondisi Indonesia yang gak berenti2 ditimpa bencana...
Mungkin kita sudah sebegitu durhakanya..... Astaghfirullahul'adzim...
Nah terus sore ini denger di Radio Dakta ... yang membahas gempa kemarin..
ada hal yang menarik...
Sehubungan dengan waktu kejadian gempa...
Yang pertama,
terjadi pukul 17:16
kedua pukul 17:58
dan terakhir di jambi 08:52
kalau dilihat
17:16 = QS.Al-Isro ayat 16, yang berbunyi:
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (suatu mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. (QS. 17:16)
-> bukankah esoknya ada pelantikan DPR yang biayanya bermiliar-miliar???
17:58 = QS.Al-Isro ayat 58, spt yang saya tuliskan di atas..
08:52 = QS.Anfaal ayat 52, yang berbunyi:
(keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat keras siksa-Nya. (QS. 8:52)
Sudah menemukan keterkaitannya?
Wallahu'alam ....
Mari sama2 memperbaiki diri kita...
Jangan sampai Allah semakin murka dan benar2 membinasakan kita...Amiin
Tuesday, September 22, 2009
Thursday, September 10, 2009
2,5 juta
mendengar sebuah renungan menarik kemarin dari Bpk Bagus Hernowo (pesantren Entrepreneur) di radio Dakta...
Kisahnya (maaf aku bukan pencerita ulang yang baik, hanya bisa ambil intisarinya aja)..
Seseorang berkata, bahwa saya merasa cukup dan bersyukur dengan penghasilan yang saya miliki.
Dengan 2,5 juta penghasilan saya, saya bisa memnuhi kebutuhan keluarga saya.. Karena itu saya merasa cukup dan bersyukur...
Tanggapan Pak Bagus...
"Menurut saya orang itu sangatlah egois, kenapa dia harus merasa cukup dengan penghasilan tersebut. Kenapa dia tidak berusaha lebih lagi hingga penghasilannya mencapai 20juta...
Dari 20juta itu, 2.5 jutanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tapi sisanya untuk membantu orang lain yang kehidupannya susah"
Sebagian besar dari kita memiliki cita-cita yang sangat kecil, mencari kerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup...
TIdak pernah terfikir oleh kita, untuk mencari/memperoleh penghasilan untuk membantu orang lain yang kehidupannya susah...
Tidak bisa dipungkiri, hidup kita dikelililingi oleh orang-orang dengan ekonomi lemah, para tukan becak, pemulung, pengemis, anak2 jalanan yang kita liat di setiap kali kita menengok ke kanan dan ke kiri...
Pernahkah terfikir oleh kita, untuk memberi lebih banyak lagi untuk mereka...
Kita sehari2 disibukkan oleh kegiatan untuk diri kita sendiri... untuk keluarga kita, untuk anak2 kita, untuk kebutuhan pribadi kita...
Tapi pernahkan kita menambah 1 porsi fikiran kita untuk membantu orang yang jauh lebih susah...
Tanpa kita sadari, selama ini mungkin kita menjadi pribadi yang egois... atau mungkin hanya kita belum berani memiliki cita2 besar...
Cita2 yang lebih besar dibandingkan memiliki jenjang karir yang lebih tinggi, sekolah lebih tinggi, rumah yang besar....
Tapi membantu mengangkat derajat hidup orang lain...??
"Itu tugas Negara"... "Fakir Miskin dan Anak Terlantar dipelihara oleh negara"...
Terkadang itu adalah alibi kita...
Tapi, kita lupa, bahwa Kita adalah Bagian Dari Negara...
Jadi, tanpa peduli berapa besar peran pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan, kita sebagai bagian dari Negara, seharusnya juga bisa berperan lebih banyak dan lebih aktif lagi....
100909..
~untukku, untukmu, untuk kita semua...
~Semoga kita menjadi insan yang selalu peduli terhadap sesama...Amiiin...
Kisahnya (maaf aku bukan pencerita ulang yang baik, hanya bisa ambil intisarinya aja)..
Seseorang berkata, bahwa saya merasa cukup dan bersyukur dengan penghasilan yang saya miliki.
Dengan 2,5 juta penghasilan saya, saya bisa memnuhi kebutuhan keluarga saya.. Karena itu saya merasa cukup dan bersyukur...
Tanggapan Pak Bagus...
"Menurut saya orang itu sangatlah egois, kenapa dia harus merasa cukup dengan penghasilan tersebut. Kenapa dia tidak berusaha lebih lagi hingga penghasilannya mencapai 20juta...
Dari 20juta itu, 2.5 jutanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tapi sisanya untuk membantu orang lain yang kehidupannya susah"
Sebagian besar dari kita memiliki cita-cita yang sangat kecil, mencari kerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup...
TIdak pernah terfikir oleh kita, untuk mencari/memperoleh penghasilan untuk membantu orang lain yang kehidupannya susah...
Tidak bisa dipungkiri, hidup kita dikelililingi oleh orang-orang dengan ekonomi lemah, para tukan becak, pemulung, pengemis, anak2 jalanan yang kita liat di setiap kali kita menengok ke kanan dan ke kiri...
Pernahkah terfikir oleh kita, untuk memberi lebih banyak lagi untuk mereka...
Kita sehari2 disibukkan oleh kegiatan untuk diri kita sendiri... untuk keluarga kita, untuk anak2 kita, untuk kebutuhan pribadi kita...
Tapi pernahkan kita menambah 1 porsi fikiran kita untuk membantu orang yang jauh lebih susah...
Tanpa kita sadari, selama ini mungkin kita menjadi pribadi yang egois... atau mungkin hanya kita belum berani memiliki cita2 besar...
Cita2 yang lebih besar dibandingkan memiliki jenjang karir yang lebih tinggi, sekolah lebih tinggi, rumah yang besar....
Tapi membantu mengangkat derajat hidup orang lain...??
"Itu tugas Negara"... "Fakir Miskin dan Anak Terlantar dipelihara oleh negara"...
Terkadang itu adalah alibi kita...
Tapi, kita lupa, bahwa Kita adalah Bagian Dari Negara...
Jadi, tanpa peduli berapa besar peran pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan, kita sebagai bagian dari Negara, seharusnya juga bisa berperan lebih banyak dan lebih aktif lagi....
100909..
~untukku, untukmu, untuk kita semua...
~Semoga kita menjadi insan yang selalu peduli terhadap sesama...Amiiin...
2,5 juta
mendengar sebuah renungan menarik kemarin dari Bpk Bagus Hernowo (pesantren Entrepreneur) di radio Dakta...
Kisahnya (maaf aku bukan pencerita ulang yang baik, hanya bisa ambil intisarinya aja)..
Seseorang berkata, bahwa saya merasa cukup dan bersyukur dengan penghasilan yang saya miliki.
Dengan 2,5 juta penghasilan saya, saya bisa memnuhi kebutuhan keluarga saya.. Karena itu saya merasa cukup dan bersyukur...
Tanggapan Pak Bagus...
"Menurut saya orang itu sangatlah egois, kenapa dia harus merasa cukup dengan penghasilan tersebut. Kenapa dia tidak berusaha lebih lagi hingga penghasilannya mencapai 20juta...
Dari 20juta itu, 2.5 jutanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tapi sisanya untuk membantu orang lain yang kehidupannya susah"
Sebagian besar dari kita memiliki cita-cita yang sangat kecil, mencari kerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup...
TIdak pernah terfikir oleh kita, untuk mencari/memperoleh penghasilan untuk membantu orang lain yang kehidupannya susah...
Tidak bisa dipungkiri, hidup kita dikelililingi oleh orang-orang dengan ekonomi lemah, para tukan becak, pemulung, pengemis, anak2 jalanan yang kita liat di setiap kali kita menengok ke kanan dan ke kiri...
Pernahkah terfikir oleh kita, untuk memberi lebih banyak lagi untuk mereka...
Kita sehari2 disibukkan oleh kegiatan untuk diri kita sendiri... untuk keluarga kita, untuk anak2 kita, untuk kebutuhan pribadi kita...
Tapi pernahkan kita menambah 1 porsi fikiran kita untuk membantu orang yang jauh lebih susah...
Tanpa kita sadari, selama ini mungkin kita menjadi pribadi yang egois... atau mungkin hanya kita belum berani memiliki cita2 besar...
Cita2 yang lebih besar dibandingkan memiliki jenjang karir yang lebih tinggi, sekolah lebih tinggi, rumah yang besar....
Tapi membantu mengangkat derajat hidup orang lain...??
"Itu tugas Negara"... "Fakir Miskin dan Anak Terlantar dipelihara oleh negara"...
Terkadang itu adalah alibi kita...
Tapi, kita lupa, bahwa Kita adalah Bagian Dari Negara...
Jadi, tanpa peduli berapa besar peran pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan, kita sebagai bagian dari Negara, seharusnya juga bisa berperan lebih banyak dan lebih aktif lagi....
100909..
~untukku, untukmu, untuk kita semua...
~Semoga kita menjadi insan yang selalu peduli terhadap sesama...Amiiin...
Kisahnya (maaf aku bukan pencerita ulang yang baik, hanya bisa ambil intisarinya aja)..
Seseorang berkata, bahwa saya merasa cukup dan bersyukur dengan penghasilan yang saya miliki.
Dengan 2,5 juta penghasilan saya, saya bisa memnuhi kebutuhan keluarga saya.. Karena itu saya merasa cukup dan bersyukur...
Tanggapan Pak Bagus...
"Menurut saya orang itu sangatlah egois, kenapa dia harus merasa cukup dengan penghasilan tersebut. Kenapa dia tidak berusaha lebih lagi hingga penghasilannya mencapai 20juta...
Dari 20juta itu, 2.5 jutanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tapi sisanya untuk membantu orang lain yang kehidupannya susah"
Sebagian besar dari kita memiliki cita-cita yang sangat kecil, mencari kerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup...
TIdak pernah terfikir oleh kita, untuk mencari/memperoleh penghasilan untuk membantu orang lain yang kehidupannya susah...
Tidak bisa dipungkiri, hidup kita dikelililingi oleh orang-orang dengan ekonomi lemah, para tukan becak, pemulung, pengemis, anak2 jalanan yang kita liat di setiap kali kita menengok ke kanan dan ke kiri...
Pernahkah terfikir oleh kita, untuk memberi lebih banyak lagi untuk mereka...
Kita sehari2 disibukkan oleh kegiatan untuk diri kita sendiri... untuk keluarga kita, untuk anak2 kita, untuk kebutuhan pribadi kita...
Tapi pernahkan kita menambah 1 porsi fikiran kita untuk membantu orang yang jauh lebih susah...
Tanpa kita sadari, selama ini mungkin kita menjadi pribadi yang egois... atau mungkin hanya kita belum berani memiliki cita2 besar...
Cita2 yang lebih besar dibandingkan memiliki jenjang karir yang lebih tinggi, sekolah lebih tinggi, rumah yang besar....
Tapi membantu mengangkat derajat hidup orang lain...??
"Itu tugas Negara"... "Fakir Miskin dan Anak Terlantar dipelihara oleh negara"...
Terkadang itu adalah alibi kita...
Tapi, kita lupa, bahwa Kita adalah Bagian Dari Negara...
Jadi, tanpa peduli berapa besar peran pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan, kita sebagai bagian dari Negara, seharusnya juga bisa berperan lebih banyak dan lebih aktif lagi....
100909..
~untukku, untukmu, untuk kita semua...
~Semoga kita menjadi insan yang selalu peduli terhadap sesama...Amiiin...
Subscribe to:
Posts (Atom)