Wednesday, April 11, 2007
Ketika Cinta Bertasbih...
A Part of Great Novel: Ketika Cinta Bertasbih
Novel ini karya ke-berapa dari Kang Abik (Habiburrahman El-Shirazy)..
Saya dah baca yang Ayat2 Cinta..How great novel it is..
Abis itu, kepingin banget baca novel selanjutnya...ada beberapa, tapi yang kepengen banget..ya novel Ketika CInta Bertasbih..
Udah kepikiran mau beli...eh ternyata si Diah dah beli duluan....
Lalu, sesuai prinsip saya, kalau ada yang bisa dipinjem dan mau minjemin, kenapa harus beli :p *emang dasar pelit*
Ndak berbeda jauh dengan kisah di Ayat2 Cinta, Novel ini juga membahas mengenai cinta antar sang makhluk Adam dan Hawa dengan beberapa permasalahan, kondisi dsb diiringi dengan pemahaman akan arti Cinta sesungguhnya dari Sang Maha Pencipta Cinta...
Tapi, dari bebera kisah 'cinta' yang ada dalam buku tersebut, adalah kisah antara "Cut Tiara dan Fadhil' yang sangat berbekas di hati saya...
Ada sebuah pelajaran yang saya ambil dari cerita ini, terutama ketika Azzam membantu menyelesaikan permasalahan Cinta antara Tiara dan Fadhil..yaitu ketika Azzam menyampaikan perkataan Ibnu Athaillah yang sangat dahsyat tentang Cinta. (halaman 423);
"Cinta sejati itu MENYEMBUHKAN tidak MENYAKITKAN"
"Tidak ada yang bisa mengusir syahwat atau kecintaan pada kesenangan duniawi selain rasa takut kepada Allah yang menggetarkan hati, atau rasa rindu kepada Allah yang membuat hati merana!"
Intinya, perasaan cinta yang berlebihan terhadap selain Allah tidak akan bisa dikeluarkan, diusir dari hati KECUALI jika kita memiliki 2 hal:
1. Rasa cinta kepada Allah yang luar biasa yang menggetarkan hati. Sehingga ketika ada yang di hati adalah Allah, maka yang lain dengan sendirinya akan menjadi kecil dan terusir.
2. Rasa rindu kepada Allah yang dahsyat sampai hati merasa merana. Jika kita merasa merana karena rindu pada Allah, kita tidak akan mungkin merana karena rindu pada yang lain. Jika kita sudah sibuk memikirkan Allah, kita tidak akan sibuk
memikirkan yang lain."
Kata Azzam kepada Fadhil:
"Karena hatimu miskin cinta dan rindu kepada Allah, jadinya kau dijajah oleh cinta dan rindu pada yang lain"
"Mencintai makhluk itu sangat berpeluang menemui kehilangan. Kebersamaan dengan makhluk juga berpeluang mengalami perpisahan. Hanya cinta kepada Allah yang tidak. Jika kau mencintai seseorang ada dua kemungkinan: diterima atau ditolak. Jika ditolak pasti sakit rasanya.
Jika kau mencintai Allah, engkau tidak akan pernah merasa kehilangan. Tak akan ada yang merebut Allah yang kaucintai dari hatimu. Tak kan ada yang merampas Allah. Jika kau bermesraan dengan Allah, hidup bersama Allah, kau tidak akan pernah berpisah dengannya. Allah akan setia menyertaimu. Allah tidak akan berpisah darimu. KECUALI KAMU SENDIRI YANG BERPISAH DARI=NYA. Cinta yang paling membahagiakan dan menyembuhkan adalah cinta kepada Allah 'Azza wa Jalla'".
"PENCINTA sejati adalah orang yang mencintai karena Allah dan RasulNya".
Kata Fadhil pada Tiara, "CInta sejati tidak menzalimi. Cinta sejati berorientasi ridha Ilahi."
~ Subhanallah, membaca kata-kata tersebut membuat saya harus berkaca setiap hari, bagaimana cinta saya terhadap Allah dibandingkan cinta saya terhadap selain Allah..
~ Hanya berharap dengan penuh harap......Cinta yang bersemayam dalam hati saya terhadap siapapun selain Allah, tidak menyebabkan cinta saya pada Allah tidak berkurang...
I Love Allah so much... Tidak ada Tuhan selain Allah...Sungguh....
~ JANGAN BERSANDAR PADA MANUSIA, KARENA SETIAP MANUSIA BUTUH SANDARAN...BERSANDARLAH PADA ALLAH, KARENA ALLAH MAHA TEMPAT BERSANDAR"
:)
Labels:
cinta
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Subhanallah....
ReplyDeleteSubhanallah.. ana juga sudah baca bukunya. Menurut ana lebih menyentuh Ketika Cinta Bertasbih dari Ayat-Ayat Cinta. Jadi gak sabar tunggu buku duanya.. pasti akan lebih banyak lagi hikmah dan pelajaran termasuk tentang cinta yang akan didapat, cinta yang bersandar penuh padaNya.
ReplyDeleteass. iya emang bgus bgt karya-karya kang abik. aku adalah penggemar novel tapi karya kang abik ini sangat menyentuh kalbu bgt dibanding dgn novel2 yg dah ak baca dulu. lam kenal ya Siti...
ReplyDelete