Bismillah...
tinggal menghitung hari Sayyid akan masuk masa pemberian makanan pendamping...
dan sekarang lagi asik2nya nyari referensi menu2 yang sebaiknya diberikan pada masa sayyid 6-12 bulan...
Yang paling mencolok dari berbagai referensi itu adalah:
1. Berikan makanan rumahan, bukan makanan2 instan... kalau mau kasih bubur instan cari yang gak berpengawet, gak diberikan tambahan gula dan garam...
2. No sugar and salt... apalagi MSG (penyedap rasa)
3. Jangan memberikan buah yang terlalu manis...
Kok kesannya ribet ya...
tapi ternyata ada ilmunya...
Salah satu efeknya:
Bukan hanya membebani kerja ginjal tapi coba tengok untuk ke depannya: meningkatkan resiko hipertensi dan diabetes. Kita belum bisa ngerasain efeknya sampai kita berumur 30 tahun atau lebih. Tapi coba nanti kita rasakan bedanya setelah kita berumur 45 tahun keatas. Perlahan tapi pasti penyakit karena kelebihan gula dan garam sedikit atau banyak akan kita rasakan.
(milis asiforbaby)
berikut salah satu artikelnya..
Bayi 6-12 Bulan Jangan Diberi Garam, Gula dan Buah Manis
Vera Farah Bararah - detikHealth
Jakarta, Setelah si kecil berusia 6 bulan, maka asupan nutrisinya tidak hanya dari ASI tapi juga ditambah dengan makanan pendamping ASI (MPASI). Tapi sebaikya ibu tidak memberikan gula, garam dan buah yang terlalu manis pada bayi usia 6 bulan sampai 1 tahun.
Makanan yang sehat penting untuk pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak, karena itu asupan makanan ini harus sesuai dalam hal kualitas dan kuantitasnya.
Untuk memenuhi nutrisi anak, maka sebaiknya ibu menggunakan bahan yang segar sehingga anak mendapatkan vitamin dan mineral yang optimal.
Jangan anggap enteng bayi usia 6-12 bulan karena itu adalah masa kritis yang menentukan kebiasaan makan seterusnya hingga dewasa.
"Usia 6-12 tahun adalah masa kritis dalam menentukan pola makan anak nantinya. Karena itu sebaiknya orangtua memberikan makan pada anaknya secara bervariasi, tanpa paksaan, tidak terlalu manis dan jangan ditambahkan garam,"
ujar Dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, SpGK dalam acara 'Temu Media Philips Avent' dengan tema berbagai tips menjadi orangtua sukses dalam kesibukan sehari-hari di Hotel Gran Melia, Jakarta, Rabu (7/7/2010).
Dr Fiastuti menambahkan tidak ada satu makanan pun yang sempurna, dalam arti mencukupi semua kebutuhan nutrisi anak. Sehingga jika anak ingin mendapatkan asupan nutrisi yang tepat, makanan yang diberikan juga harus bervariasi.
<span>Kenapa bayi jangan diberi garam, gula dan buah yang terlalu manis? </span>
"Jika bayi sudah diberi garam dan gula dalam makanannya, maka bayi akan terbiasa mendapatkan rasa yang lebih enak dibandingkan dengan makanan murni lainnya. Efeknya, bayi tidak mau makan kalau makanan tersebut tidak manis atau gurih," ungkap dokter kelahiran Jogjakarta 56 tahun silam.
Maka itu bayi berusia di bawah 1 tahun, sebaiknya tidak diberikan buah yang terlalu manis, seperti sawo atau nangka karena rasa manisnya yang terlalu tinggi. Tapi berikan buah apel, pir, pepaya atau buah lain yang tidak terlalu manis.
Karena jika anak sudah biasa diberikan makanan manis, nantinya anak hanya mau makan makanan yang manis. Sehingga akan susah menyuruhnya mengonsumsi sayur karena sayuran cenderung memiliki rasa hambar.
"Ada yang bilang sebaiknya memberi sayuran dulu baru buah, tapi kalau menurut saya dikombinasikan antara buah dan sayur juga bisa," ujar dokter dari 3 orang anak ini.
Anak usia di bawah 1 tahun adalah masa untuk mengenal berbagai macam rasa dari buah, sayur dan makanan lainnya. Sehingga jika dari kecil anak sudah diberi makanan yang gurih dan manis, maka nantinya anak punya kebiasaan memilih-milih makanan yang dikonsumsinya, rasa manis dan gurihlah yang jadi pilihan.
"Kunci untuk menentukan pola makan anak adalah pada usia 6-12 bulan. Kalau sejak usia tersebut sudah diberi Nugget, makanan yang gurih dan kaya lemak, maka sudah pasti anak tersebut tidak akan suka dengan sayur dan buah," imbuhnya.
Selain garam dan gula, bayi di bawah usia 1 tahun juga sebaiknya<span> tidak diberikan madu,</span> karena berisiko mengandung bakteri Clostridium yang bisa menyebabkan botulisme. Makanan lain yang dihindari adalah kacang-kacangan dan juga susu sapi, hal ini karena bisa memicu timbulnya alergi.
Usahakan untuk menunggu hasilnya hingga 4 hari ketika memperkenalkan makanan baru pada bayi. Hal ini untuk memudahkan orangtua melihat apakah bayi memiliki reaksi alergi tertentu terhadap makanan tersebut atau tidak.
Selain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, makanan pendamping ASI ini juga memiliki tujuan merangsang keterampilan makan anak terutama keterampilan motorik oral serta merangsang rasa percaya diri anak karena tidak mungkin anak menyusu terus sampai besar.
Tapi sekali lagi berikan makanan yang bervariasi seperti buah-buahan yang tidak terlalu manis, sayuran, dan masakan yang tidak terlalu banyak garam.
bagus, bisa di copas buat JIH, kan? buat Sayyid, selamat lulus dari program ASI Eksklusif ya
ReplyDeleteMPASI masih penting loh, jgn dianggap biasa2x aja, krn ini awal mula kita berjuang menerapkan pola makan sehat ke anak ;)
ReplyDeleteboleh banget kok dok.. silahkan :-)
ReplyDeleteiya betul mbakshin... kayaknya si agak susah.. secara ummynya aja makan seenaknya... hehe mudah2an ada perubahan di generasi Sayyid :D
ReplyDeletenanti jg akhirnya kepaksa koq emak bapaknya ikut2xan makan sehat.. aku aja akhirnya makan mie instan setahun bs diitung 1 tgn jumlah bungkusnya ;)
ReplyDelete